Lama-lama aku males romantis karena entar disebut galau.
Males ingintahu takut disebut kepo.
Males memberi penjelasan karena dianggap alasan/ngeles.
Males mendetail takut dibilang rempong.
Lelah untuk mempertahanin hubungan takut dianggap lemah.
Males mengubah-ubah cara pandang dalam debat takut dibilang labil.
Juga, lama-lama kehidupan aku yang akan datang, males berpendapat takut dikira curhat.
Perlu kesabaran tingkat Dewa ketika:
1. serius dibilang gombal,
2. perhatian dibilang modus,
3. berpendapat dibilang curhat.
Bagi aku, lagu Andy Williams, Love Story, sangat-sangat romantis. Di iPod, kalau kebetulan aku butuh ketenangan (seperti saat ini) ini termasuk salah satu lagu favorit yang sering aku dengarkan, selain Speak Sofly Love, My Funny Valentine, dan Love is a Many Splendored Thing. Coba dengar lirik Love Story ini:
Where do I begin
to tell the story of how great a love can be
The sweet love story that is older than the sea
The simple truth about the love she brings to me
Where do I start...
Sudah dengar? Gila kan? Tapi apa kata Dia kalo aku ucapkan untuk malam ini ke Dia: "lebay lo Jo, gausah melemah deh. Iya emang aku lemah karena uda ga dapat energi."
Malam ini, aku berdebat denganmu. Saat berargumen, kita tidak sepakat.
Ku berpijak, pada bumi. Seakan tak lagi, kita mengalah.
Menepis ketidak-percayaan, Harusnya kita malah jadi aku dan kamu.
Disini aku selalu mendoakanmu. Bagai malam, menanti sang fajar.
"Lebay!" Eh masih saja begitu komen Dia.
Ternyata menarik juga menyelami pikiran anak-anak panah yang melesat dari busur Kahlil Gibran ini. Dia bilang lebay karena bagi Dia lirik ini terlalu tendensius, terlalu berharap banget untuk memperbaiki hubungan. Saya lantas berpikir: "terus lalu bagaimana yang romantis?" Kalau kita tidak terlalu berharap pada seseorang, apakah nantinya jadi seperti Adele: Never mind I'll find someone like you...... Tetapi bukankah walau syairnya seperti itu, nada dan vokal Adele sangat berharap dan getir sehingga romantis... Ah mungkin bukan romantis, menurut anak-anak sekarang namanya galau. lagu Adele adalah lagu orang galau. Ya gapapa sih, bahkan aku sering ngomong jangan menghina orang galau karena Hukum Newton didasarkan pada orang-orang galau yaitu Galaulei Galauleo.
Itu caraku mengungkapkan kekesalan, karena menurutku, galau dan romantis harus beda. Galau itu saat tak sangup kamu bedakan mana yang memenuhi hidupmu dan mana yang menuh-menuhin. Galau itu terhuyung-huyung, gontai, limbung, sempoyongan, sedangkan romantis itu mengambang (floating), melayang (flying) seperti lagu Fly Me to the Moon.
Dalam bayanganku, romantis itu ketika Bu Tien datang telat lalu beri hormat dan senyum-senyum teriak "Siap! Salah!" ke Pak Harto yang cemberut karena Beliau terkenal disiplin akan waktu.
Dalam bayanganku, romantis itu ketika Ibu Ainun Habibie senyum-senyum ketika suaminya makan lahap sampai butir-butir nasi nempel dan cemong di bibir dan bilang "He is my lovely little boy."
Jika semua itu disebut kegalauan dan bukan romantisme, wah aku tentu lebih sedih daripada mendengar lagu Gugur Bunga. Sama halnya jika aku kini malas romantis karena takut disebut galau. Aku tahu orang yang betul-betul romantis akan seperti khafilah yang tetap berlalu meskipun anjing menggonggong: galau galau galau...
Tetapi siapapun yang baru tumbuh sangat rentan terhadap cacian. Begitu pula siapa pun yang baru tumbuh menjadi manusia romantis akan patah arang jika kiri-kanannya menyebutnya dan merendahkannya dengan sebutan galau.
Tetapi siapapun yang baru tumbuh sangat rentan terhadap cacian. Begitu pula siapa pun yang baru tumbuh menjadi manusia romantis akan patah arang jika kiri-kanannya menyebutnya dan merendahkannya dengan sebutan galau.
Sama halnya aku jadi malas peduli karena takut disebut kepo itu positif. Asalnya dari knowing every particular object. Tetapi karena pertanyaan apa pun, baik yang terkesan ikut campur maupun untuk kepedulian dipukul rata dengan kepo, orang jadi malas untuk peduli. Dia akan menjawab pertanyaan "apakah suamimu pakai kondom? Atau apakah bramu bukaan dibelakang apa didepan?" sama dengan pertanyaan "berapa orang yang meninggal waktu mudik lebaran? dan apakah ikan di Muara Angke sudah tercemar?" Saking takutnya dianggap peduli, reaksi yang paling spontan adalah: terus gw harus bilang wow gitu, atau: masalah buat lu.
Kembali pada prinsip awal, orang yang mencintaimu ga akan membiarkanmu pergi, dia mengejarmu ketika kamu menjauh.
Aku pejamkan mata,
selayaknya berdoa,
kepada Yang Kuasa,
Kau tunjukkan jalan ini.
Salam,
-GJG-
Referensi:
Sujiwo Tejo