Selasa, 24 September 2013

MINDER #1

 ~ Semakin kamu ga pernah sombong, semakin kamu jarang minder! ~


Minder dan sombong itu jodoh, bertemunya pada orang yang kerjanya ga lain cuma banding-bandingin diri terhadap orang lain.

Dibawah ini sepenggal ocehan Erix (punkrockers) yang masih aku ingat saat minggu lalu lehernya di rajah oleh Oni sang tatois sekaligus owner di Killcat tattoo studio. Erix terdengar ngoceh kesana-kesini karena untuk mengurangi dan melupakan rasa sakit ketika jarum menari-ria di lehernya.
Kalau sejak kecil ditanamkan bahwa kita dijajah asing 350 tahun lebih, ya beginilah jadinya bangsa ini. Minder! Mestinya dikasihtau bahwa 350 tahun itu berperang melawan asing. Yang takluk sama asing 350 tahun tuh kan cuma keraton-keraton tertentu. Di luar keraton rakyat terus bergolak. Kerajaan-kerajaan luar Jawa malah baru belakangan takluk. Ternate dan Bali misalnya malah baru takluk pada hampir-hampir proklamasi kemerdekaan.
Dalam buku baru terbitan Komunitas Bambu Bukan 350 Tahun Dijajah malah disebutkan kita hanya dijajah 40 tahun. Sisa waktu 310 tahun malah digunakan oleh Belanda untuk menaklukkan kita.
Pilot Garuda pernah protes karena gaji pilot asing di Garuda dua kali lipat gaji pilot pribumi. Itu karena para pemimpinnya minder? No, kita ga kalah kok. Bukan cuma pilotnya, kemampuan teknis polisi kita hebat-hebat. Intel kita hebat-hebat. Ilmuwannya juga. Ini cuma soal mental!

Kalau perlu bikin cerita bohong dan ngawur juga gapapa demi kebanggaan anak-cucu. Amerika kurang ngawur gimana. Mereka keok di Vietnam, tapi sok jagoan bikin Rambo! Dan kita semua plok plok plok *tepuktanganriuh.

Sepanjang pengalaman hidupku, mereka yang bahasa inggrisnya semakin casciscus malah minder terhadap bule. Hanya ada satu dua perkecualian. Aku pernah melihat ibuku ga ketawa ketika seorang siswi SD membaca islen untuk island yang mestinya dibaca ailen. Diam-diam aku salut kepada ibuku (padahal beliau aku anggap diktator, simak di: anakmu ibuku atau baca: dewasa demi masadepan).
Umumnya orang yang inggris-nya casciscus akan menghina setengah mati bangsanya sendiri, tapi mengkeret menghadapi bule. Banyak orang Indonesia yang menertawai Inggris-ku karena berpengucapan atau berlogat Jawa-Kalimantan, padahal kalau bule-bule yang dengarkan aku ngomong, mereka mengerti dan tidak menertawakan aku. Termasuk dalam presentasiku terakhir di PT. Arutmin (Arizona Utah Mining) perusahaan batubara di Kalimantan Selatan, Juni 2012, profesor-doktor disana sama sekali tidak menertawakan bahasa Inggris-ku.

Kenapa aku ga minder? Mungkin sejak kecil bapakku memperkenalkanku pada kesenian Reog dan aku bangga terhadap identitas itu. Seandainya kalian yang Padang bangga akan randai dan kana, kamu yang Batak bangga dengan tortor dan gondang, anda yang Betawi bangga dengan gambang kromong, situ yang Bugis bangga dengan la galigo, dan lain-lain... masa sih kita minder menghadapi bule?

Apakah kawan-kawanmu minder? Bukan cuma kepada bule lho. Umumnya orang minder itu karena, itu tadi, suka ngebanding-bandingin diri. Hasilnya kalau ga sombong ya minder. Kamu jago gitar ya di jago ronda? Terus kamu bangga? Merasa paling wah? Pasang foto di sosial media pake gitar? Pasti kamu minder kalau tampil di depan John Paul Ivan, Bondan Prakoso, atau bahkan Lars Frederiksen. Coba kalau kamu ga sombongdengan permainan gitarmu di Karang Taruna, pasti kamu biasa-biasa saja tampil di depan para maestro gitar. Karena yang penting kamu memainkan maksimal yang kamu bisa, baik di depan tongkrongan kampungmu maupun di gebyar industri musik tanah air.

Wanita yang memiliki satu tas Hermes sombong pada perempuan bertas Prada, pasti minder di depan yang tas Hermes-nya gonta-ganti sesuai warna baju dan lipstiknya. Hhh...pasti itu, silahkan kalian tanya ke wanita-wanita kalian yang peminder (tukang minder).
Hhh...saya coba anabel.
Anaaaabel?? Apa itu?
Analisa gembel.
Lho lukisan emang ada yang gembel?
Kalo lukisan itu Monalisa...!!! Tapi ini Analisa, dongo aah...
Oooh, Monalisa itu bukannya yang disilet-silet di Malaysia, tho?
Aduh, itu Manohara.
Hhh... au dah pokoknya saya gek mumet, lanjut sesuk yo..................*bersambung*


Cheers,
-GJG-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar