Jumat, 08 Maret 2013

YK NEED MORE STAGES

Sejak 2004 saya stay di Jogja (Yogyakarta/Yk), saya sangat senang dan merasakan keramahan dalam iklim bermusik di Yk. Karya musisi yang masuk telinga saya serta dikategorikan bagus oleh otak saya mulai dapat apresiasi publik. Endank Soekamti (ES) mampu menyodok opening acts-nya Mr. Big, hingga Erix berkesempatan show on karakter bassnya di depan mata Billy Sheehan. Apa komentar Billy Sheehan? Anda tidak akan tahu kalau saya beberkan, nanti dalam buku saya berikutnya yang akan saya terbitkan (uwiiisss...) , itu tidak saya cantumkan juga, supaya anda tetap tidak tahu dan hanya menjadi rahasia saya dan si gigi besi Erix saja. Hhh...

Kemudian Shaggy Dog yang menjadi magnet Reggae-Ska bersikap santai dan damai untuk berkolaborasi dengan musisi ibukota Jakarta (Jkt) serta Bali. Bahkan, Dom 65 (dedengkot punk Yk) bisa tampil di acara TV Nasional (Kick Andy dan Radio Show) bersama Begundal Lowokwaru (Malang) dan sebuah band punk dengan basis fans yang kuat yaitu Marjinal.
Bila kawan-kawan menjumpai orang yang berceloteh panjang lebar tentang “punk” di Yk, Malang, dan Jkt. Tapi doi belum menyimak bahkan tidak mengerti DOM 65, BL, dan MARJINAL, maka tinggalkan saja orang itu!! Allright dude.
Inilah bukti bahwa musisi independen (baca: indie) Yk kian diperhitungkan. EO (event organizer) lokal mulai peduli untuk menampilkan band-band yang ada di playlist iPod saya pada event mereka. Salah satunya adalah eksibisi musik yang digelar 3 hari di Kridosono tahun 2009. Event itu telah menyetarakan musisi cutting edge dan musisi mainstream pada jadwal prime time, meskipun dari pembagian stage masih kurang proporsional dan pelaksanaannya terbilang belum maksimal (cuaca berpengaruh, masa iya bisa ngadain event se kreatif ini tapi ga mampu mengendalikan cuaca, ya kembali ke filsafat "cuaca hanya Tuhan yang menentukan", hhh...). Tetapi jatah stage memang selalu yang tersulit, ini saya alami sendiri di event Go Skate - Go Green.


THX, SUDAH MEMBUKTIKAN SAYA SALAH

Dahulu saya masih agak skeptis melihat kawan-kawan SMA di Yk. Saya juga sempat punya anggapan bahwa anak SMA ga akan mengapresiasi segmen musik di kota pelajar ini. Mereka hanya mengadakan pensi tahunan dengan mendatangkan musisi-musisi yang tergolong waah bahkan jedeer, tetapi dari segi sound system, rundown, hingga tema acara yang terselenggara hanyalah pukul 18.30-22.30 full music. Bagaimana? kalau kawan-kawan menjiwai cutting edge maka sependapat dengan saya, MONOTON!! Tidak ada perubahan atau gebrakan dari pemuda/i melalui SMA-nya.

Dari keseluruhan event SMA yang saya datangi, kekacauan rundown-lah yang sangat menonjol. Hal ini akan berimbas pada space waktu ijin penyelenggaraan. Kemudian yang paling sklumit adalah perform guest star akan dikurangi. Gila aja yaa The Sigit yang saya tunggu dan nantikan hanya perform 23 menit. Coba bayangkan!! Andai saya banci, mungkin saya menangis berluluran air mata melihat kenyataan event ini. Tetapi saya, seorang pria yang selalu bermimpi bisa seperti Bens Leo atau Adrie Subono, mencoba untuk memaklumi dan berkaca-kaca terhadap segala kekacauan di setiap event SMA.

Hasil analisa saya, mungkin para comitee kurang mampu bersikap tegas terhadap manajer artis untuk membatasi jam perform. Atau mungkin saja tidak memberi space waktu untuk setting alat, atau kemungkinan-kemungkinan lain bisa saja timbul dan inilah yang menjadi tantangan setiap menghadapi event. Tetap rundown adalah yang utama untuk dijadikan fokus perhatian oleh pihak penyelenggara.

Pendapat saya ternyata salah. Pada 2013 ada 3 event SMA yang saya hadiri, cukup membuat saya tersenyum. Terutama pensi Stama (SMA St. Maria), yeah her and the other hundred of girls here. hhh... Sebuah event yang digagas sendiri oleh para siswi. Pemilihan pengisi acara  juga memiliki musikalitas renyah dalam koridor diselera telinga saya. Alhasil saya tidak mampu berhenti tertegun mengenai konsep pensi ini. Luar binasa!!

Saya harap kawan-kawan SMA juga berani bersikap Out of the Box dalam bermusik. Jangan takut punya band atau ngundang band yang memainkan musik berbeda dengan remaja pada umumnya dan wanita pada khususnya. Jangan takut mempublikasikan karya yang melawan selera awam. Nanti ketika kawan-kawan sudah lulus SMA niscaya dapat merasakan pergaulan lebih luas dan menantang untuk selalu Out of the Box.

Kalau menyimak notes of croot saya, tertera pernyataan:
"Yakinlah kawan bahwa kita ga berjalan sendirian di setiap langkah dan tujuan!"

Saya ingat ketika SMA dulu, kawan-kawan saya disebuah SMA Swasta Katolik Yk berani membuat gigs kecil berisi band-band yang berlawanan dengan band-band pensi yang cenderung boring. Teenage power rules! Jangan ragu buat acara yang berbeda karena sayapun tak akan ragu untuk menyaksikannya.

Terlepas dari antusiasme saya terhadap SMA di 2013 ini, saya masih punya pendapat skeptis  pada pensi SMA sekarang yang waton gayeng. Untuk itu saya pun minta tolong kalian untuk buktikan lagi bahwa pendapat ini salah.


WUJUDKAN YK YANG MEMULIAKAN TAMUNYA

Banyaknya sorotan media ke musisi Yk, saya pun cemas kepada sikap ke-lokal-an yang hiperbolik. Sikap itu meruncing seiring banyaknya band luar Yk yang kerap diekspos media nasional (melalui zine-zine, dll) tapi ketika perform di Yk mungkin kurang memenuhi ekspektasi kita. Sebaiknya kita sikapi itu secara bijak. Gimana bila nanti justru musisi Yk yang diekspos media nasional dan saat tampil di kota lain pun mengalami nasib buruk yang membuat penampilan kita amburadul? Bukankah kita akan terhambat untuk menjalin network karena sebelumnya kita terlanjur merasa "lebih hebat" dari musisi kota lain sehingga itu membuat mereka antipati pada keangkuhan kita?

Rivalitas kekanak-kanakan yang sekedar adu hebat membuat kita lupa esensi yang lebih penting dalam bermusik yakni menjalin kebersamaan. Dalam kebersamaan, sepatutnya kita menjaga citra Yk yang nyaman, ramah, dan renyah seperti rumah sebuah keluarga yang memuliakan tamunya. Kecuali kamu adalah musisi atau penikmat musik yang ga peduli dengan persahabatan dan persaudaraan, mari kita mulai koreksi sentimen lokal yang berleihan, karena itu bisa menjadikan kita seperti katak dalam tempurung. Bukankah langit terbuka luas? Jadi mengapa tidak pikiranku, pikiranmu?

Okey, happy nice weekend dude! Tonight FSTVLST and Alterego rock on UPN "V" Yk. Gosok gigi dulu sebelum berangkat ~ pesan drg. Artzex (voc. Alterego).



Cheers,
-GJG-

Referensi: DAB free magazine #17.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar