Rabu, 27 November 2013

TIKUNGAN Z


Met ultah woy!!
Aku dimari basah kuyub lho (baca: kehujanan), tapi otak ga kebasahan dong dan masih bisa difungsikan. Ini barusan aja aku make otak, pas perjalanan pulang dari site ke kota. Kota mana itu? Kota yang terkenal dengan kerajaan hindu tertua itu tuh *logat Kaltim* hayoooo tebak dong aaah.

Otak aku pake buat mikir ginian sih tadi:
Ternyata tuh yaa disetiap tikungan tajam (cieileeeh tikungan, biasa nikung atau ketikung nih) ada rambu-rambu yang ngingetin agar kita hati-hati berkendaraan karena ada tikungan tajam. Terus uda gitu simbol yang biasa digunain sebagai rambu-rambu adalah jalan zig-zag menyerupai huruf Z.

Nah ini poinnya:
Dijalan kehidupan pun banyak tikungan tajam dan kalau ga hati-hati bisa ngebuat kita-kita terperosok ke dalam jurang kegelapan (ih serem ih). Namun karena huruf Z sering dipanjangkan menjadi Zzzzz... Makanya dia si tukang nikung itu memaknainya sebagai kesempatan untuk molor alias tidur sehingga terperosoklah dia. Hhh...


Cheers,
-GJG-

Jumat, 15 November 2013

CAN YOU FEEL THE LOVE IN THE RAINY DAY?

Rules:
1. Put your iTunes, Windows Media Player, etc. on shuffle.
2. For each question, press the next button to get your answer.
3. YOU MUST WRITE THAT SONG NAME DOWN NO MATTER HOW SILLY IT SOUNDS.
4. Discuss with your finest friends.
5. Everyone tagged has to do the same thing.
6. Have fun!


1.) IF SOMEONE SAYS 'ARE YOU OKAY' YOU SAY?
- Officially missing you.
*eaaa* 

2.) HOW WOULD YOU DESCRIBE YOURSELF:
- Over the rainbow.

3.) WHAT DO YOU LIKE IN A GUY/BOY?
- Pernah muda
*loh?* 

4.) HOW DO YOU FEEL TODAY?
- SMILE!

5.) WHAT IS YOUR LIFE'S PURPOSE?
- TERSERAH.
*wahaha. sebenernya ada purposenyaaa*

6.) WHAT'S YOUR MOTTO?
- Play Hard Kill The Rest
*yoii*

7.) WHAT DO YOUR FRIENDS THINK OF YOU?
- Three little birds *ha? what?*

8.) WHAT DO YOUR PARENTS THINK OF YOU?
- Time to say goodbye
*maksudnyaaaaaaaaa????*

9.) WHAT DO YOU THINK ABOUT VERY OFTEN?
- True colours *yeaa. Colorfull lifee.
ga nyambung daaahhh*

10.) WHAT IS 2 + 2?
- Walking in the air *...*

11.) WHAT DO YOU THINK OF YOUR BEST FRIEND?
- Way back into Love. *i love friends*

12.) WHAT IS YOUR LIFE STORY?
- When you say nothing at all. 
*iyaaa...makna lagunyaaa...*

13.) WHAT DO YOU WANT TO BE WHEN YOU GROW UP?
- Wonderful world.

14.) WHAT DO YOU THINK WHEN YOU SEE THE PERSON YOU LIKE?
- You're beautiful!
*gyahaha. PRETTY dehh!*

15.) WHAT WILL YOU DANCE TO AT YOUR WEDDING?
- You raise me up! *oh my gosh. so sweet yaaak?*

16.) WHAT WILL THEY PLAY AT YOUR FUNERAL?
- Swan Lake Waltz (Baby Einstein)
*mungkin mksudnya biar aku tenang ya?*

17.) WHAT IS YOUR HOBBY/INTEREST?
- Any dream will do. *i love dreaming but not nocturnal emission, hhh...*

18.) WHAT IS YOUR BIGGEST FEAR?
- Jesus *
jesus itu siapa ya?*

19.) WHAT IS YOUR BIGGEST SECRET?
- Punk rock *ha? i punk!*

20.) WHAT DO YOU WANT RIGHT NOW?
-
Demi Cinta *ketemu sama cintaku? hhh...najong*

21.) WHAT DO YOU THINK OF YOUR FRIENDS?
- Reflection. *yoeeeehhh. my friends, my reflection*

22.) WHAT WILL YOU POST THIS AS?
- Can You Feel The Love In The Rainy Day?

waaaa! I want morreee! 
Cobain ya kawin *eeeh kawannn ding... : )


Cheers,
-GJG-

Senin, 11 November 2013

MINDSET-ku

Orang nomor 1 itu ibu. Orang nomor 2 guru.
Presiden tuh pegawai nomor 1.

Kali ini aku bukan mau nulis soal pemimpin, tapi aku mau nulis soal salah kaprah. Presiden, gubernur, bupati, dll itu bukanlah pemimpin. Mereka lebih tepatnya pegawai kita, maksimal direktur. Kitalah komisarisnya!!

Mindset-ku harusnya, kita pemilik sumberdaya, kita komisaris. Lalu kita mencari ketua dewan komisaris (pemilu tahun depan). Itulah pemimpin. Wakil-wakil komisaris hendaknya orang-orang berkuasa (ga harus kaya) sehingga jadi anggota Dewan Komisaris bukan buat nyari duit. Aku yang komisaris cutting edge ini cukup melimpahkan wewenang ke komisaris-komisaris yang punya power, yang aku pilih dari golonganku sendiri.

Pemimpin harus dari golongannya sendiri, itu betul, tapi hanya dalam menunjuk dewan komisaris. Bukan dalam nunjuk pegawai kayak gubernur.

Dengan demikian, presiden atau gubernur dan jabatan ecek-ecek lain ga harus dari golongan kita sendiri, lha wong derajat mereka cuma pegawai.

Dari sini seluruh mindset aku ubah. Kalau di jalan presiden didahulukan, bukan karena dia tertinggi. Tapi karena dia pegawai yang harus melaksanakan tepat waktu agenda-agenda kita sebagai komisaris negeri ini...maka presiden harus kita dahulukan.

Mindset-ku gini, presiden atau gubernur dll harus tepat waktu di perjalanan karena mereka pegawai kita. Kita boleh telat karena kita komisaris.

Lalu kenapa presiden kok mesti banyak yang minta foto bareng? Bukan karena mau ngagung-agungkan presiden, tapi agar mereka (yang minta foto) kelak bisa cerita ke anak-anaknya: Ini lho bapak ibumu pernah punya pegawai bernama SBY, Sri Sultan X, dll.

Marilah kita sama-sama kembali ke sejarah. Sejarah republik (lupa nama bukunya), di Barat umumnya dari munculnya orang-orang berpengaruh lalu berembuk sebagai komisaris, nyari pegawai (presiden). Kalau kita kebalik, dari mental terjajah lalu menunggu datangnya pemimpin (presiden). Mindset-ku bukan menentukan pegawai.

Eh, jangan ngetawain mindset-ku lho. Mindset itu kalau konsisten dan kolektif akan melahirkan atau membentuk fakta. Kalau mindset kita konsisten dan kolektif bahwa yang cantik adalah yang pesek, maka saat itu Dian Sastro jadi ga cantik lagi.

Kenapa kemarin aku blas ga nanggepin ucapan Selamat Hari Ibu dari kawan-kawanku? Karena Hari Ibu itu kan diambil dari tanggal kongres pertama perempuan di Yk tahun 40-an, tanda perempuan bergerak di sektor publik (politik dan sebagainya). Tapi kemudian salah kaprah payah, Hari Ibu jadi ucapan selamat ke perempuan sebagai istri dan ibu anak-anak, ke sektor domestik.

Berani tapi ga salah kaprah. Air bening ya air bening, jangan ikut arus jadi air putih (susu).
Lha terus ucapan Selamat Hari Ibu buat siapa, Jo?Tetep buat Ibu. Soalnya bagiku orang nomor 1 itu ibu. Orang nomor 2 guru. Presiden tuh pegawai nomor 1.
Jo, kalo ibuku aktif di sektor publik, PKK misalnya.Nah mestinya ucapan Hari Ibu diucapkan ke orang-orang kayak beliau yang pengalamannya pasti sudah segudang.
Tapi segudang apapun pengalaman perempuan, ga akan pernah mengalami pahit getirnya kejepit resleting. Hhh...ngawur.


Cheers,,
-GJG-