22 Desember ya??
Heavy Motherday, my mom, woman, and you!
Momentum nih ya makanye gw coba numpahin tentang wanita alias perempuan yang biasa disebut cewek tapi kalo belum nikah istilahnya gadis.
Ga berasa, ternyata udah 108 tahun berlalu sejak R. A. Kartini meninggal (aaah masasih?). Ya, siapa yang ga mengenal sosok seorang perempuan yang mati-matian memperjuangkan kesetaraan pendidikan dan hak-hak para wanita di Indonesia ini? Gw cukup yakin siapapun pasti setidaknya pernah mendengar nama itu. Semasa hidupnya dulu, Kartini yang merupakan seorang anak dari keluarga aristokrat di Jawa ini selalu berjuang untuk bisa keluar rumah. Maklum, pada masanya, seorang perempuan dituntut untuk menguasai segala pekerjaan rumah dan hanya bekerja di rumah saja. Apalagi ia terlahir di keluarga yang masih sangat memegang budaya pingitan jawa. Padahal sebagai seorang gadis remaja ia pun ingin merasakan rasanya bermain dengan teman-teman sebayanya. Kartini ingin belajar di sekolah umum. Kartini ingin menyesap sedikit hawa kebebasan.
Berbicara tentang kebebasan, apa benar kalian, para wanita, adalah manusia yang bebas? Apa benar kalian memiliki kendali penuh atas segala yang dapat kita lakukan? Pasalnya, seringkali kebebasan tersebut kembali terbentur dengan budaya, usia, serta faktor-faktor lainnya. Lalu manusia pun kembali menjadi makhluk yang terbatas.
Katanya perempuan masa kini harus bisa mandiri. Dulu pekerjaan sebagai ibu rumah tangga dianggap sebagai pekerjaan yang mulia, kodrati perempuan. Sekarang mereka berlomba-lomba untuk berkarir setinggi mungkin, bahkan kadang sampai menunda kelahiran seorang anak karena menjadi penghambat mobilitas orangtuanya. Mereka yang bekerja sebagai ibu rumah tangga juga terkadang merasa minder karena profesinya yang HANYA sebagai seorang ibu rumah tangga. Jadi apa yang harus dilakukan oleh seorang wanita? Menjadi wanita dengan karir yang menjulang namun rumah tangga nol besar? Atau harus cukup puas dengan hanya mengurus anak dan suami di rumah?
Tanpa sedikitpun maksud untuk mempromosikan salah satu provider handphone tertentu, gw akan mengutip kata-kata dari iklan yang menurut gw cukup menarik dan cerdas.
"Kebebasan itu omong kosong. Katanya aku bebas berekspresi, tapi selama rok masih di bawah lutut. Hidup ini singkat, mumpung masih muda nikmati semuanya, asal jangan lewat dari jam 10 malam. Katanya, urusan jodoh sepenuhnya ada ditanganku. Asalkan sesuku. Kalau bisa kaya, pendidikan tinggi, berasal dari keluarga baik-baik... Katanya jaman sekarang pilihan itu ga ada batasnya, selama ikutin pilihan yang ada."
Jadi, gimana hasil perjuangan R. A. Kartini? Apakah dengan adanya emansipasi wanita manusia menjadi lebih bebas? Apakah dengan kebebasan tersebut hidup para perempuan lebih mudah? Belum tentu. Mungkin selama-lamanya para wanita akan dihadapkan dengan kenyataan demi kenyataan yang dilematis mengenai kebebasan yang mereka miliki :)
Penutup, gw bakal inget-inget pesan nyokap ke mpok-mpok gw. Nih katanye:
"Terserah deh ya, tar kalian bakal berkarier atau berumah tangga, tapi seorang wanita wajib berpendidikan tinggi karena ia akan menjadi ibu. Ibu-ibu cerdas akan menghasilkan anak-anak cerdas." Tks.
*Ketawain ajadeh kalo tar ada yang copy-paste*
Salam,
-GJG-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar