Ini kisah semalem yg aku tuangkan. Aku sampai Banjarmasin (Kalsel) jam 6.30 pm, dijemput abang ipar. Lalu jam 9 pm disamperin kawan yang aku kenal saat event closing ceremony Go Skate - Go Green. Kawan ini namanya Anca, doi yang banyak ngebantu u/ publikasi event Go Skate - Go Green di sekitaran Kalsel ini. Tadi malam Anca juga yg ngajak u/ hangout sekaligus checkspot di Kota Banjarmasin ini.
Alhasil, tau ga siapa musuh nomor satu skateboarders di kota-kota besar di Indonesia? bukan rollerbladers, bukan `college jocks`, bukan juga preman jalanan.
Jawaban yang tepat: SATPAM (satuan pengamanan) mereka bener-bener makhluk `resek` yang kurang kerjaan ngusirin skateboarders yang biasa main di parkinglot sebuah buildings yang punya features kegemaran skateboarders seperti banks (landasan miring), marble/cement curbs, dan handrails serta tangga. Ini semua jadi tempat favorit dari streetskaters karena biasanya sarana tempat skating tidak disediakan oleh pemda setempat (ngertipun belum tentu mereka soal skateboarding). Sementara sarana publik dan gedung-gedung kantor, sekolah, kampus dan rumah sakit banyak memiliki feature yg sebenarnya bukan dibuat untuk skating, tapi toh bikin kita-kita `drooling` pengen menaklukannya, hhh...
Ini juga sebabnya banyak local skateboarders di Yk, Bdg, bahkan Jkt mengadopsi gaya hidup nocturnal (alias jadi makhluk malam). Siang hari kita chillout dirumah temen doing whatever. Lalu saat malam tiba baru kita berangkat skatespot hunting.
Disaat inilah friksi antar street skateboarders dengan para satpam terjadi, termasuk kisah semalem di Banjar. Dipihak mereka (baca: satpam) mungkin kita dianggap sekedar berandalan yang niatnya mau ngerusak dan mungkin berbahaya buat keamanan gedung yang dijaganya.
Sebenarnya fenomena ini ga cuma ada di Indonesia, di USA sendiri para street skateboarders paling langganan diusir bahkan ditangkap dan didenda. Kita masih enak disini belum ada perda yg mengatur soal ini. Kalau di USA dan Singapore misalnya, coba-coba skating ditempat gedung atau sarana publik lainnya urusannya bukan sama satpam lagi tapi sama polisi langsung. Cuma enaknya mereka punya pemerintah yg pengertian berani bikin larangan skating ditempat umum, tapi juga membangun public skatepark.
Sementara di Banjar boro-boro skatepark, puskesmas aja masih bobrok dan kumuh gini. Kalaupun ada, itu buatan skateboarders juga dengan dana patungan dan terancam suatu waktu digusur. Coba aja ada orang berduit mau nyumbang tempat dan dana buat bikin skatepark (yeah right…) atau mungkin ga ya, programnya ES, Volcom, dan Emerica sampe ke Banjar sini juga?
Bahas ini bakal ga ada mentoknya deh. Udah deh ya, ini aku share aja beberapa illegal skatespot favoritku:
Pondok Indah Plaza (Jkt): banks, stairs, marble ledges. Banyak satpam cuma waktu siang.
Ratu Plaza basement parkinglot (Jkt): smooth cement surface, rails, ledges, benchs. Full satpam 24/7
Blok-M dan Melawai Plaza (Jkt): hanya bisa buat main malam hari (siang full of passer by) area luas, banyak pilihan stairs, banks rails, handrails, bench etc. Ditambah kalo malem banyak pecun dan preman (jadi harus bawa 10 kawan/lebih biar ga dipalak).
Kampus ITB (Bdg): stairs, banks dan handrails (harus punya kenalan anak sana biar nggak risih maen dikampus orang).
Balai Kota/Gedung Sate (Bdg): stairs, cement curbs, etc.
Kehutanan UGM, dulunya di Graha Sabha (Yk): cement curbs, skatepoint saya. Anak-anaknya jago-jago, pada endorse-an semua, jangan minder!
Balai Kota Timoho (Yk): legenda, totalitas. Event tahunan Viva La Balkot 7 tahun berseri.
Bloodbath (Yk): skatepark swasta milik Bang Bet.
Selebihnya baca di happen magazine deh, capek juga ini. Hhh...
Okey Banjar, I'm came tonight again! #singletrip
50-50 grind, waktu checkspot di Boulevard UGM (Yk), jam 23.00.
Frontside Kgrind - Anca, semalem di parkinglot Bank Mandiri (Banjar).
Cheers,
-GJG-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar