Rabu, 05 Maret 2014

KARAKTER PUNKROCKERS

Punkrockers sejati mau mendengarkan curhatnya kawan yang baru putus cinta, meski dia sendiri kelimpungan karena baru saja mutusin pacarnya. Dengan kata lain, punkrockers tuh mau menghibur kawannya yang hancur karena baru putus cinta, meski dia sendiri sebenarnya juga pesimis karena baru mutusin pacarnya yang bukan cintanya. Bukan punkrockers namanya kalau dicurhati malah balik curhat, “Ngehe, aku juga baru putus nih! Kamu malah curhat ke aku.”

Punkrockers selalu beranggapan kalau yang lebih luas dari air hujan adalah sela-selanya, maka jangan kamu ga berkutik menghadapi derasnya aturan hidup.

Punkrockers ga hanya mikir atas dasar “biasanya” (empiris) tapi juga “boleh jadi” (rasional).

Punkrockers bukan orang yang selalu memperhatikan hal besar-besar dan sudah tenar. Hal kecil-kecil juga menarik perhatiannya untuk diangkat dalam perspektif luas. Itulah punkrockers dengan tipikal yang pembangun bukan penikmat, punkrockers akan menikmati hasil yang dibangun karena akan menerima royalti.

Punkrockers tuh manggil orang dengan: “Kamu, Lu, Koe, Cok, Ente, dan lain lain.” Tapi ga “Anda”. Aku sedih banget kalau dipanggil “Anda”. Ga asyik, berjarak, ga personal, ga ada touch.

Punkrockers tuh orang yang ga bisa mengumpat dengan nama-nama alam. Karena semuanya baik. “Anjing” tuh setia dan hargai territorial.

Punkrockers juga ga bisa ngumpat dengan “Babi”. Karena babi tuh kompas atau navigator kuno untuk para pelaut. Mereka yakin bahwa di kapal babi selalu cenderung menghadap ke arah daratan. Uda aku buktikan waktu pulang kampong nyeberang lautan, kan aku anak pulau.

Dunia punkrockers ga kenal kata “Bencana Alam”. Itu “Sabda Alam”. Gimana bisa disebut bencana? Lha wong tsunami, gempabumi, banjir, dan gunung meletus itu cuma cara alam mencaru keseimbangannya baru sesuai hukum alam itu sendiri alias sabda alam.
Terkait hujan abu yang menimpa Yk gegara letusan Gunungapi Kelud, “Harusnya kita mikir justru Yogyakarta itu kebagian rejeki, dikasih peringatan simple untuk mengingat pencipta dan bersyukur. Makanya di video itu (aerial video) aku ga mau sedih-sedihan. That’s the point, ga perlu mengasihani Yk, karena kami senang bisa berbagi rasa duka dengan saudara-saudara di Kelud” ujar Erix, frontman band punk Endank Soekamti, yang saya kutip melalui Surat Kabar Harian Merdeka.

Yang jelas, punkrockers ga mau makai ceng-cengan “ke laut aja!!!” Karena kita sebenarnya negara kelautan dan mulai harus kembali menjunjung kemuliaan laut.

Punkrockers itu urakan dan ngawur, tapi mendalam karena ga punya dasar. Tapi dengan semua itu semoga aku dan kalian punkrockers sanggup menghalau kebencian walau untuk itu kita harus jatuh bangun dan tertatih-tatih.

Punkrockers jangan dangkal. Maksudku: bukan hanya karena kekasihmu maka kamu selalu ngomongin Kitab Suci, tapi juga karena senyumnya dan lain-lainnya mengingatkanmu pada rahasia Tuhan.

Kalau gemar simpati, gampang. Bela dan dukung perempuan sesuai pendapat umum, apalagi di dalam era pengkultusan perempuan bagai sekarang. Maka punkrockers harus tetap waspada. Boleh suka dayang-dayang di kepolisian tapi jangan lupa bahwa persoalan polisi cukup banyak. Jangan terkecoh pola kehumasan polri yang mengedepankan briptu-briptu polwan.

Menurut punkrockers, satu-satunya foto pahlawan yang tersenyum cuma Bung Hatta. Masihkah kau sebut bangsa ini ramah tamah?

Bagi punkrockers, marah dan benci sudah diceburkan ke dalam samudera cinta. Cinta tuh perasaan yang paling semesta. Sehingga begitu punkrockers menjalin hubungan maka akan berlangsung dengan durasi yang sangat lama. Aku ga menyebutnya kekal, karena ga ada yang kekal ada saatnya nanti terpisah untuk menuju kehidupan yang kekal (akhirat).

Punkrockers tetaplah rendah hati. Menang lebih susah ketimbang kalah. Salah langkah dikit aja pemenang bisa sombong.

Punkrockers ga menghina gigolo dan pelacur. Siapa tahu mereka lebih terhormat ketimbang kita di mata Tuhan.

Punkrockers adalah orang yang terutama menertawai diri sendiri. Kelihatannya sedang nertawain DPR tapi sebenarnya sedang nertawain diri kita sendiri. Kenapa kok milih DPR sepert itu?


Cheers,
-GJG-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar