Ada sesuasu (baca: sesuatu) yang layak diterima dari suasu kenakalan:
- Kenyataan pahit.
- Pengalaman buruk.
- Kawan seper-nakal-an. Si kawan-kawan ini ga pernah "gigit", bahkan mereka terus mendukung. Mendukung untuk lebih nakal tentunya. Hhh...
- Kita-kita yang nakal ini ga pernah ngeluh. Kalaupun uda sadar/waras, malahan bersyukur. Syukurlah aku ga nakal lagi.
- Bersyukur itu upgrade, kalo ngeluh itu downgrade *KataDadi.
- Bersyukur pernah nakal, karena upgrade dari nakal ke anak baik.
- Kan katanya hidup itu kayak bumi meenn, berputar pada porosnya. Kadang di bawah, bisa jadi tar ngerangkak ke atas.
- Anak baik, sholehah, bisa jadi cikal bakal nakal. Kawanku dr seminari malahan jd tokoh masyarakat (dibaca: preman) daerah Badran, Yk.
- Ngerasain poin 1, 2, dan 3 itu berat coy. Bapakku pernah bilang kalo di awal berat itu yang jadiin kalian kuat untuk ngadepin hal mudah didepan.
- Berulang kali aku sering bilang, JUSTRU YANG MEMBAHAYAKAN ITU TERLAMBAT NAKAL.
- "Sudah nikmati aja semua keadaan diri di sini, karena harmoni ini kan selalu berputar." ~ Noin Bullet.
Cheers,
-GJG-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar