Selasa, 09 April 2013

PATAH TULANG III (clavicula begitu Tiang menyebutnya)

Over drop in... kraaak. Ou mey gaaaawd!!
Skateboarding accident.
Thursday, April 4, 2013.

Ini risiko atas segala kegemaran saya, survive menikmati rasakan sakitnya tulang yang patah. Seandainya saya menyerah dan mengeluh kapan saya akan bisa sukses untuk trik itu. Banyak yang nanya, bahkan dari kawan saya sekalipun, sebut saja dia Afgan Burhanudin (ex-partner in my job at SDAconsultant).
"Sakit ga sih, Jo?"
"Gila sakitnya, mau mampus rasanya, gan!"
"Aku ga percaya, soalnya kamu bisa senyum gitu. Malah kamu yang menghibur kami disini, makin cablak." Di mobil saat perjalanan pulang dari Rumah Sakit Panti Rapih.
"Ya aku kayak gini karena sakit aja Gan. Coba kalau aku sehat/fit, pasti kewibawaanku keluar. Hhh..." dengan humble saya semakin mencairkan suasana sembari berusaha kuat menahan sakitnya.
Saya tidak memberitakan kondisi saya ini ke orang-orang terdekat yang saya kenal (hanya keluarga di Kaltim). Sesunggguhnya ini saya anggap bukan sebagai musibah, tetapi dengan ikhlas saya menyatakan bahwa ini adalah obstacle untuk semakin memacu kegemaran saya terhadap salah satu extreme sport. Menurut saya berita yang harus di kabarkan terkait hidup saya adalah berita sukacita, saya tidak mengabarkan berita duka karena menghindari rasa kasihan terhadap saya. Jujur, saya kurang senang kalau dikasihani, meskipun berbentuk kepedulian, tapi alangkah bermanfaatnya kalau saya di doakan. Tks atas doanya, saya percaya kekuatan yang saya miliki untuk menahan rasa sakit ini adalah jawaban dari doa kawan-kawan sekalian.

Selama recovery saya mendengarkan lagu, berimajinasi, terkadang membaca buku, dan tidak lupa juga untuk berdoa. Sehingga saya dapat menyelesaikan beberapa materi artikel yang nanti juga akan saya share, semoga termotivasi ya kawan! Selain itu saya juga dapat menyicil proposal tesis saya.

Kata kawan: Ada anugerah di balik musibah.
Anugerahnya saya semakin intens dengan lady's Babel (Bangka-belitung), mendapatkan kenyamanan dengan dia. Tepatnya Minggu 6 April 2013, saya sudah berusaha dalam keseriusan bersama dia. Ya keseriusan!! karena sebelumnya saya dan dia hanya berbalas-balasan flirtings melalui sosial media line. Tidak saya sangka memang segalanya berubah menjadi lebih baik dan jelas, inilah ANUGERAH. Yeah of course, Tita Monita is my finest soul right now till die (that's my hope).

Perpaduan smart, sederhana, simple, cablak, low profile, humble, dan bikin hati nyaman, sangat langka memang. Namun, malam ini saya menjadi percaya, bahwa wanita/gadis/cewek seperti itu belum punah. Selamat datang ya, Tita.

Kukagumi kelemahanmu, kuakui kekuranganmu, semuanya indah. Tears of joy!


Cheers,
- GJG -


Tidak ada komentar:

Posting Komentar