Usia saya masih belia coy, bukan berarti saya dilarang memberi wejangan kan? Bolehlah ya wejangan sedikit doang mah. Lagian ga ada tulisannya ini kan kalau "usia muda jangan sok ngasih wejangan". Oke coy, karena artikel saya kali gini pengen diwujudkan dalam bentuk wejangan maka saya akan nulis dengan gaya bahasa yang syarat EYD (ejaan yang dibunyukan).
Bacanya mah kalem aje ye, gausah serius juga kali, kan saya masih muda. Hhh... Udah aah ngoceh mulu, ini dengerin pidato saya.
==========================================
Melepas Amarah, Meraih Keikhlasan
“Terus memendam amarah sama seperti menggenggam bara panas untuk dilontarkan kepada seseorang, andalah yang akan terbakar.” - Matt Freeman (Rancid).Dalam hidup memang wajar kalau ada peristiwa-peristiwa yang membuat kita marah (baca: ngambek) dan kecewa. Tapi cepat kendalikan emosi anda kembali. Jangan biarkan rasa amarah, dendam, iri, kesal, atau kecewa kepada pasangan, teman, rekan kerja, atau atasan dikantor bercokol lama di hati kita.
Kekesalan, amarah, dan kekecewaan hanya akan mengaktifkan hukum tarik-menarik, membuat anda menerima apa yang anda emosikan.
BILA KESAL atau NGAMBEK PADA PASANGAN yang mengingkari janji atau mengecewakan lalu anda menyalahkan dia atas kekacauan semua itu, maka anda akan mendapatkan kembali keadaan yang dipersalahkan itu. Kembalinya keadaan itu tidak harus selalu dari orang yang anda salahkan itu.
Ikhlaskanlah, maafkanlah. Hati akan terasa lebih lega dan ringan dalam menjalani hidup. Lebih fokus terhadap rencana dan tujuan hidup tanpa terbebani penyakit-penyakit hati yang akan menghabiskan energi positif.
“Jika saya mengikhlaskan diri saya, saya menjadi yang saya inginkan. Jika saya mengikhlaskan yang saya punya, saya akan menerima apa yang saya butuhkan” – Steve Jobs.Semoga Tuhan menganugerahkan sabar (sikap ngalahan bukan kalahan) yang tidak terbatas untuk kita semua, sehingga apapun rintangan dan tantangan yang dilalui akan terasa lebih ringan.
Sekian dan terima jodoh!
Salam,
-GJG-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar